Ketika tirani meminang rembulan
Membusan angina damai menyelusuri lorong hati
Membuka perlahan pintu yang masih tertutup
Mengisi tempat kosong dengan segala rasa.
Bila ia tak jua hadirkan senyummu
Kurasakan sepi di hidup perjalananku
Sungguh tak memberiku sdikit saja luangmu
Jari – jari ringkih menggapai langit pekat
Aku berharap jatuhnya bintang
Biar waktu buktikan pada roh-roh tersesat
Aku bukan pecundang
Aku Cuma menunggu kau datang. ¯
0 komentar:
Posting Komentar